Mahasiswa peserta KKN Reguler 85 UIN Walisongo Posko 35 membawa warna baru di Dusun Brujulan. Suasana hangat dan penuh keceriaan menyelimuti dusun itu selama tiga kali, yaitu pada hari Rabu tanggal 5 November, hari Senin 10 November dan hari Rabu 11 November. Selama rentang waktu tersebut, para mahasiswa melaksanakan program pengajaran Al-Qur’an bagi anak-anak setempat, sebuah kegiatan sederhana namun sarat makna bagi masyarakat maupun mahasiswa sendiri.
Setiap sore, halaman masjid sebagai tempat belajar mulai dipenuhi anak-anak dengan kitab iqra’ dan mushaf kecil di tangan mereka. Mereka datang dengan semangat yang tak pernah surut, seakan tahu bahwa hari yang ditentukan menjadi waktu berharga bersama kakak-kakak mahasiswa. Para mahasiswa KKN berkolaborasi dengan ustadz dan ustadzah dalam membimbing anak-anak secara bertahap, dari pengenalan huruf hijaiyah hingga pendampingan membaca iqra’ dan Al-Qur’an. Pendekatan yang dilakukan pun penuh kesabaran, setiap kesalahan bacaan dikoreksi dengan lembut, setiap pelafalan yang masih ragu diberi arahan, sehingga anak-anak tetap merasa nyaman dan percaya diri dalam belajar.
Suasana kegiatan menjadi semakin hidup ketika gelak tawa anak-anak terdengar bersahutan. Mereka belajar sambil sesekali bertanya dengan polos, menghadirkan nuansa yang hangat dan akrab. Di sela-sela pembelajaran, beberapa anak terlihat begitu antusias menunjukkan kemampuan mereka, sementara yang lain belajar perlahan dengan dukungan dari mahasiswa yang mendampinginya.
Setelah sesi belajar selesai, suasana berubah menjadi lebih ceria lagi. Sebagian anak langsung berlari ke halaman sambil bermain kejar-kejaran, sementara lainnya tetap tinggal sejenak untuk bercengkerama dengan para mahasiswa atau teman seusianya. Keceriaan mereka menjadikan sore di Dusun Brujulan terasa lebih hidup dari biasanya. Interaksi ini menjadi bukti bahwa kegiatan KKN bukan hanya sekadar pengajaran, tetapi juga upaya membangun kedekatan emosional serta hubungan sosial yang positif antara mahasiswa dan masyarakat.
Tidak hanya memberikan pembelajaran teknis membaca Al-Qur’an, mahasiswa KKN juga menghadirkan permainan ringan dan kegiatan sederhana untuk menjaga semangat anak-anak. Momen-momen seperti tepuk semangat, permainan mengenal huruf, hingga cerita motivasi singkat turut mewarnai kegiatan, membuat anak-anak merasa diperhatikan dan dihargai.
Pada hari Rabu, kegiatan pengajaran resmi ditutup dalam suasana haru sekaligus penuh kebanggaan. Anak-anak terlihat semakin percaya diri saat diminta membaca iqra’ dan Al-Qur’an. Senyum polos mereka menunjukkan bahwa tiga waktu belajar ini memberi pengalaman berarti, tidak hanya dalam hal kemampuan membaca, tetapi juga dalam membentuk semangat belajar yang positif. Bagi mahasiswa KKN, kegiatan singkat ini menjadi pengingat bahwa pendidikan tidak harus selalu megah—bahkan penyampaian ilmu yang sederhana dapat menjadi jembatan bagi tumbuhnya harapan dan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dusun.
Kegiatan KKN di Dusun Brujulan pun meninggalkan kesan mendalam, hubungan kekeluargaan yang terjalin, senyum-senyum kecil yang menguatkan, serta harapan bahwa benih kebaikan dan ilmu yang ditanam akan terus tumbuh seiring waktu yang berjalan.
Share :
27° C
25° C